Etika Profesi Akuntansi
Tugas 07/01/2014
Nama : Harti
Ningrum
NPM : 23210166
Kelas : 4EB18
1. Jelaskan
bagaimana audit sosial independen dan mekanisme perlindungan formal dapat
mendorong perilaku etis!
Jawab:
Audit sosial
yang independen, yang mengevaluasi keputusan dan praktek manajemen dalam hal
kode etik organisasi, meningkatkan hal itu. Audit tersebut dapat berupa
evaluasi secara teratur atau mereka dapat terjadi secara acak tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu. Sebuah program etika yang efektif mungkin
membutuhkan keduanya. Untuk menjaga integritas, auditor harus bertanggung jawab
kepada dewan direktur perusahaan dan menyajikan temuan langsung ke mereka.
Susunan ini memberikan pengaruh kepada auditor dan mengurangi kesempatan untuk
balas dendam dari mereka yang diaudit.
2. Jelaskan tahapan pengembangan
moral Lawrence Kohlberg!
Jawab:
Tingkat
satu : Penalaran Prakonvensional
Penalaran
Prakonvensional adalah : tingkat yang paling rendah dalam teori perkembangan
moral Kohlberg. Pada tingkat ini, anak tidak memperlihatkan internalisasi
nilai-nilai moral- penalaran moral dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan
hukuman eksternal. Dengan kata lain aturan dikontrol oleh orang lain
(eksternal) dan tingkah laku yang baik akan mendapat hadiah dan tingkah laku
yang buruk mendapatkan hukuman.
Tahap
I. Orientasi hukuman dan ketaatan
Yaitu
: tahap pertama yang mana pada tahap ini penalaran moral didasarkan atas
hukuman dan anak taat karena orang dewasa menuntut mereka untuk taat.
Tahap
II. Individualisme dan tujuan
Pada
tahap ini penalaran moral didasarkan atas imbalan (hadiah)dan kepentingan
sendiri. Anak-anak taat bila mereka ingin taat dan bila yang paling baik untuk
kepentingan terbaik adalah taat.
Tingkat
Dua : Penalaran Konvensional
Penalaran
Konvensional merupakan suatu tingkat internalisasi individual menengah dimana
seseorang tersebut menaati stándar-stándar (Internal) tertentu, tetapi mereka
tidak menaati stándar-stándar orang lain (eksternal) seperti orang tua atau
aturan-aturan masyarakat.
Tahap
III. Norma-norma Interpersonal
Yaitu
: dimana seseorang menghargai kebenaran, keperdulian dan kesetiaan kepada orang
lain sebagai landasan pertimbangan-pertimbangan moral. Seorang anak
mengharapkan dihargai oleh orang tuanya sebagai yang terbaik.
Tingkat
IV. Moralitas Sistem Sosial
Yaitu
: dimana suatu pertimbangan itu didasarkan atas pemahaman atuyran sosial,
hukum-hukum, keadilan, dan kewajiban.
Tingkat
Tiga : Penalaran Pascakonvensional
Yaitu
: Suatu pemikiran tingkat tinggi dimana moralitas benar-benar
diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain.
Seseorang mengenal tindakan-tindakan moral alternatif, menjajaki
pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode.
Tahap
V. Hak-hak masyarakat versus hak-hak individual
Yaitu
: nilai-nilai dan aturan-aturan adalah bersifat relatif dan bahwa standar dapat
berbeda dari satu orang ke orang lain.
Tahap
VI. Prinsip-prinsip Etis Universal
Yaitu
: seseorang telah mengembangkan suatu standar moral yang didasarkan pada
hak-hak manusia universal. Dalam artian bila sseorang itu menghadapi konflik
antara hukum dan suara hati, seseorang akan mengikuti suara hati.
3. Jelaskan pendekatan “wortel dan
tongkat” atau the carrot and stick concept!
Jawab:
Teori wortel
dan tongkat tentang motivasi (seperti teori fisika Newton) berlaku dengan baik
di bawah situasi tertentu. Alat pemuas kebutuhan psikologi manusia dan dalam batas
tertentu kebutuhan keamanan dapat disediakan atau tidak diberikan oleh
manajemen. Pekerjaan itu juga merupakan alat demikian juga uaph kerja, kondisi
kerja dan keuntungan. Dengan alat-alat tersebut individu dapat dikendalikan
selama dia berusaha untuk mencari nafkah.
Tetapi teori
wortel dan tongkat tidak berlaku sekaligus jika seseorang telah mencapai level
penghidupan yang cukup dan termotivasi akan kebutuhan pada level yang lebih
tinggi. Manajemen tidak dapat menyedia kanrasa hormat pada diri untuk seseorang,
atau rasa hormat dari kelompoknya atau pemuasan kebutuhan akan pemenuhan diri.
Ini dapat menciptakan suatu kondisi dimana dia didorong untuk mencari pemuasan
bagi dirinya sendiri atau ini dapat menghalanginya dengan gagalnya terciptanya
kondisi itu.
Tetapi
penciptaan kondisi tersebut bukanlah kendali. Ini bukanlah alat yang
bagus untuk mengarahkan perilaku. Dan sehingga manajemen menemukan dirinya pada
posisi yang ganjil. Standar kehidupan tinggi yang diciptakan oleh teknologi
modern menyediakan pemenuhan kebutuhan psikologi dan kebutuhan keamanan secara
mencukupi. Pengecualian yang cukup signifikan adalah dimana praktek manajemen
tidak dapat menciptakan kepercayaan diri—dan maka dari itu kebutuhan keamanan
terhalangi. Tetapi dengan membuat pemuasan yang memungkinkan akan kebutuhan
level rendah, manajemen menghalangi dirinya sendiri terhadap kemampuan untuk
menggunakan hal-hal yang dipercaya oleh teori konvensional—penghargaan, janji,
insentif atau ancaman dan alat pemaksa lainnya—sebagai motivator.
Filosofi
manajemen tentang arahan dan kendali—dengan mengabaikan keras atau
lemahnya—tidaklah cukupuntuk memotivasi karena kebutuhan manusia yang
menggunakan pendekatan ini sekarang menjadi motivator perilaku yang tidak
penting. Arahan dan kendali menjadi tidak berfungsi dalam memotivasi
orang-orang yang kebutuhan pentingnya adalah kebutuhan sosial dan egoistis.
Pendekatan keras maupun lemah gagal karena tidak lagi relevan dengan situasi
sekarang.
4. Carilah
beberapa contoh perilaku tidak etis min.5!
Jawab:
1. Penjualan produk ke luar negeri yang sudah
terbukti merusak kesehatan dan tidak diperbolehkan didalam negeri.
2.
Perusahaan makanan bayi yang memaksakan suatu formula bagi bayi dibanyak negara
miskin sementara air susu ibu akan lebih sehat bagi bayi.
3.
Mengambil barang-barang kantor untuk dibawa pulang.
4.
Berbohong dengan alasan sakit untuk menutupi pekejaan yang tidak beres.
5.
Perusahaan membayar upah pekerja yang rendah dibeberapa negara berkembang untuk
membuat sepatu mereka yang berharga tinggi.
5. Apa yang
dimaksud dengan:
a.
Penyimpangan
di tempat kerja
b.
Penyimpangan
hak milik
c.
Penyimpangan
politik
d.
Penyimpangan
produksi
Jawab:
a.
Penyimpangan di tempat kerja
Penyimpangan di tempat kerja adalah perilaku tidak
etis yang melanggar norma-norma organisasi mengenai benar atau salah.
b.
Penyimpangan hak milik
Perilaku tidak etis terhadap harta milik perusahaan.
Misalnya: menyabot, mencuri atau merusak peralatan, mengenakan tarif jasa yang
lebih tinggi dan mengambil kelebihannya, menipu jumlah jam kerja, mencuri
dari perusahaan lain.
c.
Penyimpangan
politik
Penyimpangan politik yaitu
menggunakan pengaruh seseorang untuk merugikan orang lain dalam perusahaan.
Misalnya: mengambil keputusan berdasarkan pilih kasih dan bukan kinerja,
menyebarkan kabar burung tentang rekan kerja, menuduh orang lain atas kesalahan
yang tidak dibuat.
d.
Penyimpangan produksi
Perilaku tidak etis dengan merusak mutu dan jumlah
hasil produksi. Misalnya: pulang lebih awal, beristirahat lebih lama, sengaja
bekerja lamban, sengaja membuang-buang sumber daya.