Tugas
24/09/2013
Nama : Harti
Ningrum
NPM : 23210166
Kelas : 4EB18
soal
1.
Apa yang di maksud dengan etika ?
2.
Bagaimanakah tahap perkembangan moral,
karakteristik individu & variabel struktural
mempengaruhi keputusan manajer untuk berprilaku etis dan tidak etis ?
3.
Apa kode etik itu & bagaimana cara
meningkatkan keefektifannya ?
4.
Bagaimana manajer mengambil mengambil
keputusan yang etis ?
5.
Jelaskan faktor-faktor yang menentukan
intensitas etika & dari keputusan ?
Jawab
1.
Etika (Yunani Kuno: "ethikos",
berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana dan
bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis(practicalphilosophy).
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita.Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis(practicalphilosophy).
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita.Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
2.
Tahapan perkembangan
moral
adalah ukuran dari tinggi rendahnya moral seseorang berdasarkan perkembangan
penalaran moralnya seperti yang diungkapkan oleh Lawrence Kohlberg
tahapan
perkembangan moral dari Kolhlberg dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan:
pra-konvensional, konvensional, dan pasca-konvensional.
Tingkat 1
(Pra-Konvensional)
1. Orientasi
kepatuhan dan hukuman
2. Orientasi
minat pribadi
Tingkat 2
(Konvensional)
3. Orientasi
keserasian interpersonal dan konformitas
( Sikap
anak baik)
4. Orientasi
otoritas dan pemeliharaan aturan sosial
( Moralitas
hukum dan aturan)
Tingkat 3
(Pasca-Konvensional)
5. Orientasi
kontrak sosial
6. Prinsip
etika universal
( Principled
conscience)
Karakteristik
individu
Ditemukan dua variabel kepribadian yang mempengaruhi tindakan-tindakan individu menurut keyakinan-keyakinannya tentang apa yang benar dan salah: kekuatan ego dan tempat kendali. Kekuatan ego adalah ukuran kepribadian tentang kekuatan keyakinan-keyakinan seseorang . orang yang tinggi skor kekuatan egonya cenderung melawan dorongan-dorongan dan lebih sering mengikuti keyakinan-keyakinan mereka daripada orang-orang yang rendah kekuatan egonya.
Variabel-variabel
struktural
Desain struktural sebuah organisasi menolong membentuk perilaku moral manajer-manajernya. Struktur-struktur tertentu memberikan bimbingan kuat, sementara struktur-struktur lain hanya menciptakan ketidakjelasan bagi para manajer. Desain-desain struktural yang meminimalkan ketidakjelasan dan terus-menerus mengingatkan para manajer tentang apa yang “etis” lebih cenderung mendorong perilaku etis.
3.
Kode etik adalah
sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik
bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah,
perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Menurut
saya cara meningkatkan keefektifannya adalah dengan cara selalu mengikuti
sistem yang sudah di tetapkan, menjaga dan memelihara kesejahteraan anggota
dalam suatu organisasi, dan meningkatkan
organisasi secara profesional.
4.
Menurut saya manajer harus berhati-hati
dalam mengambil keputusan-keputusan yang mendukung, ada intensitasnya dalam
menghadapi keputusan yang tinggi, manajer juga harus berhati-hati apakah
keputusan yang di tentukan mengakibatkan dampak yang baik atau tidak terhadap
organisasi tersebut.
5.
Robert J. Mockler mengutarakan lima faktor yang
mempengaruhi keputusan yang menyangkut masalah etis, yaitu :
1. Undang-undang
yang memberi batasan standar etis yang minim sesuatu soal tanpa menghiraukan
adanya hal-hal yang tercakup oleh undang-undang yang masih merupakan daerah
kelabu.
2. Peraturan-peraturan pemerintah yang
menyederhanakan soal dengan me-nentukan apa
yang boleh dan apa yang tidak boleh, maupun masih terlalu mudah untuk
dilanggar.
3. Kode etik organisasi dan usaha yang
juga nampak menyaderhanakan faktor-faktor mana yang secara etis hanya
dipedomankan oleh para manajer. Namun sayangnya di banyak organisasi, standar
etis ini sering tidak jelas secara tertulis sehingga sukar diikuti prosedur
pelaksanaannya. Bahkan yang tertulis pun masih dituntut sikap jujur dan hati
nurani manajer untuk mematuhinya.
4. Desakan sosial malah membuat
ruwetnya masalah etik ini karena nilai dan norma satu kelompok masyarakat tidak
sesuai dengan kelompok masyarakat lainnya.
5. Ketegangan
antara norma pribadi dengan kebutuhan organisasi juga membuat rumitnya tugas
manajer. Norma pribadi sebagai warga masyarakat sering bentrok dengan
kepentingan organisasi.
Sumber
: